Garut, PPJ
Camat Pangatikan Titin Wartini.S.Sos, meninjau langsung lokasi bencana tanah longsor di kampung Sukahurip Rt 02 Rw 07 Kel/Desa Sukahurip kecamatan Pangatikan Kabupaten Garut, tepatnya didepan halaman SDN 1 Sukahurip yang diketahui jarak antara bangunan sekolah dengan kejadian sangat dekat sekali Rabu Februari 2020.
Menurut Camat Titin setelah meninjau lokasi longsor, peninjauan ke lokasi longsor guna memastikan langkah yang tepat untuk penanganan di lokasi longsor tersebut, yang menurutnya salah satu factor penyebab longsor tersebut adalah imbas dari intensitas curah hujan yang cukup besar dan alih fungsi lahan disamping itu ada saluran drainase yang kurang lancar sehingga menghalangi kelancaran air menuju ke aliran sungai, sehingga terjadi bendungan bendungan di permukaan yang menggerus tanah dan menyebabkan longsor.
“Salah satu factor penyebab longsor tersebut adalah imbas dari intensitas curah hujan yang cukup besar dan alih fungsi lahan disamping itu ada saluran drainase yang kurang lancar sehingga menghalangi kelancaran air menuju ke aliran sungai, sehingga terjadi bendungan bendungan di permukaan yang menggerus tanah dan menyebabkan longsor.” Ujarnya.
“Semula lahan tersebut banyak ditumbuhi pohon keras yang mempunyai akar pohon yang berfungsi mencengkram tanah agar tidak longsor sudah banyak berkurang, karena banyaknya alih fungsi lahan menjadi lahan perkebunan.” Tandasnya.
Setelah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, Titin menyebut akan berkoordinasi dengan perangkat daerah meminta tim penanganannya yang diantaranya dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) serta Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disrumkim) Kota Garut guna perbaikan lebih lanjut.
Selanjutnya menurut kepala desa Sukahurip Piat katanya kedepan mungkin akan di turap, dilokasi tebing yang mengalami longsor akibat tergerus air yang di sebabkan oleh intensitas curah hujan tinggi, sehingga menimbulkan bencana longsor.
“Upaya kami adalah berkoordinasi dengan pihak pemerintah daerah, Kecamatan, dan dinas terkait.” ujarnya.
Dirinya berharap anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) Pemerintah Kabupaten Garut dapat segera di realisasikan untuk kondisi darurat di wilayah terdampak bencana dengan demikian bencana serupa dapat diminimalisir ke depan. (T. Wirama)