Majalengka, Pewaris Padjadjaran
Ketahanan pangan desa adalah kemampuan suatu desa dalam memenuhi kebutuhan pangan untuk penduduknya secara mandiri dan berkelanjutan dengan memperhatikan ketersediaan,keterjangkauan,kualitas,serta nilai gizi yang dihasilkan dari pangan tersebut.
Program ini mengacu pada Keputusan Menteri Desa PDTT Nomor 82 Tahun 2022 tentang Pedoman Ketahanan Pangan di Desa yang mengatur tata kelola program Ketahanan pangan masyarakat Desa khususnya dalam mewujudkan Desa tanpa Kemiskinan dan Desa tanpa Kelaparan.
Dalam upaya mewujudkan program tersebut tentu saja ada peran serta pemerintah desa dan masyarakat yang bekerja sama demi tercapainya desa yang swasembada pangan,contohnya H.Nanang Sutisna sebagai kepala desa Sukawana beliau beserta istri tidak sungkan untuk turun ke sawah menggarap sawah bersama masyarakat,seperti yang kita ketahui saat ini sedang memasuki musim tanam kedua. Senin, 6/5/2024.
Menurut Nanang musim tanam ke 2 ini merupakan musim tanam akhir tahun yang nanti hasil panennya harus bisa menjamin ketersediaan pangan sampai tiba musim panen yang akan datang, tak tangung tanggung dalam satu kali musim dengan luas lahan 6 Ha memperkerjakan warganya hampir 800 orang untuk satu kali musim, dari mulai membuka lahan sampai selesai panen.
“Alhamdulillah musim tanam pertama di lahan seluas 6 Ha dengan menggunakan bibit padi Varietas Ciherang bisa menghasilkan padi sebanyak 50 ton lebih, dengan harga gabah basahnya rp. 740.000/kwintal pada waktu itu.dan untuk musim tanam kedua juga menggunakan varietas yang sama karena sudah terbukti kualitasnya. ” Ucapnya
Lanjut Nanang “Saya berharap agar para petani mendapat kemudahan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, dan harga gabah juga bisa tetap stabil seperti musim tanam pertama agar para petani sejahtera, juga untuk irigasi yang mengaliri sawah ke desa sukawana mohon dinormalisasi kepada dinas pengairan setempat agar para petani tidak mengalami kesulitan air. ”
Semangat semuanya untuk para petani, jangan malu dengan profesi sebagai petani karna petani itu produsen utama sumber pangan bagi kehidupan. Pungkas H. Nanang Sutisna kepala desa Sukawana
(Ali)