Garut, Pewaris Padjadjaran
Dengan kenaikan BBM dari 7650/ liter menjadi 10.000/liter, berdampak kepada harga kebutuhan hidup masyarakat, terutama harga sembako yang ikut naik membebani masyarakat dengan alasan karena BBM naik.
Salah seorang pedagang Entik (45) warga Kp Bakan petir Desa Depok Kecamatan Cisompet mengatakan, “Sebelum BBM naik, dagangannya setiap hari laku, namun hari ini dagangannya hanya setengahnya yang laku, dibandingkan penjualan pada hari sebelum ada pengumuman kenaikan BBM omzet jualan dagangan saya cukup lumayan banyak dan lancar.”Tuturnya.
Masih menurut Entik, “Meskipun pemerintah akan memberikan bantuan dari dampak kenaikan BBM bagi warga yang tidak mampu, menurut saya tidak akan menyelesaikan angka kemiskinan dan malahan pengangguran semakin banyak, hal ini terbukti dengan banyaknya bantuan kepada warga masyarakat seperti PKH, BLT dan bantuan yang lainnya dari Pemerintah melalui dana yang digulirkan ke desa, pasalnya bantuan ke masyarakat sering menimbulkan kecemburuan sosial karena yang mendapat bantuan tersebut kebanyakan kurang tepat sasaran, dan hanya orang yang itu saja yang mendapat bantuan dan tidak pernah berubah.”Pungkasnya. ( Iwan Setiawan ).