Garut, Pewaris Padjadjaran
Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengapreasi pelaksanaan Cycling de Jabar sebagai bentuk promosi Jawa Barat (Jabar) bagian Selatan, khususnya Garut bagian Selatan.
“Dan tentu ini ada Ibu Nita Anggota DPRD Kabupaten Garut juga hadir, ini dalam rangka memberikan apresiasi kepada Kompas dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat bahwa Garut Selatan itu dipromosikan (melalui Cycling de Jabar),” ujar Bupati Garut ketika memberikan sambutan dalam acara rangkaian Cycling de Jabar di Pantai Rancabuaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Sabtu (27/8/2022).
Ajang balap sepeda ini sendiri dilepas secara langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di tepi Pantai Palangpang, Kabupaten Sukabumi.Pada kegiatan ini Kabupaten Garut merupakan satu dari 5 kabupaten yang dilewati oleh pesepeda, di mana Pantai Rancabuaya ini merupakan lokasi untuk finish etape (perhentian) 1.
Rudy memaparkan bahwa Kabupaten Garut memiliki pantai sepanjang 80 kilometer yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Tasikmalaya.
“Dari 80 kilometer itu indahnya sama lah, di Jawa Barat itu semuanya indah, apalagi kemarin Bapak Gubernur memberikan dorongan kepada Pemerintah Kabupaten Garut dari dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) diberikan untuk revitalisasi suatu daerah yang sangat bagus yaitu (Pantai) Sayangheulang,” paparnya.
Selain itu, Garut bagian selatan ini merupakan daerah otonom baru (DOB) yang saat ini sedang diusulkan sejak tahun 2008 silam.”Tapi saat ini pergerakan untuk menjadikan Garut (bagian) selatan sebagai daerah otonomi baru terus kita usahakan,” katanya.Meski memiliki beragam potensi dan panoram a yang indah, Rudy menilai jika di Garut bagian selatan ini belum ada hotel berkelas yang mampu menarik perhatian wisatawan.
Bahkan guna merealisasikan hal tersebut, ia berujar bahwa pihaknya sudah menyiapkan lahan seluas 25 hektare, yang bisa digunakan oleh investor untuk dibangun sebuah hotel dengan kelas minimal bintang 4 serta pengelola yang profesional.
“Mau Novotel, mau apa sehingga di Garut selatan ada Hotel Novotel misalnya, ada Hotel Santika, (dan) kami menyiapkan lahannya 25 hektare dari pemerintah daerah silahkan bisa digunakan mau 90 tahun juga tidak apa-apa, kami hanya mendapatkan nanti pajak hotelnya dan pajak restorannya, kalau itu ada ada mungkin ini bisa mempercepat orang ini datang ke Kabupaten Garut,” ungkap Bupati Garut.
Ia berharap melalui kolaborasi yang tercipta lewat acara Cycling de Jabar ini, mampu mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin.
Sementara itu, sebelumnya mengutip dari Siaran Pers Humas Jabar, dalam acara pelepasan peserta Cycling de Jabar, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan respon Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dalam memulihkan ekonomi, salah satunya yakni dengan mewadahi antusias warga yang gemar berolahraga sambil menikmati pemandangan alam terbuka atau dikenal sebagai sport tourism.
“Kami menemukan fenomena, bahwa ekonomi pariwisata outdoor meningkat pesat, tren bersepeda, hiking, jogging dan lain-lain. Oleh karena itu kita menginisiasi sebuah tradisi yaitu Cycling de Jabar, yang akan rutin setiap tahun dan selalu mulai dari daerah Sukabumi selatan berakhir di Pangandaran atau sebaliknya,” tutur pria yang akrab disapa Kang Emil ini.
Ia juga mengungkapkan jika ajang balap sepeda ini sebagai bagian dari pemulihan kondisi ekonomi pasca Pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh Pemprov Jabar.
“Ini bagian dari pemulihan ekonomi jabar, ini bagian dari kita kenapa perform 5,6 persen ekonominya, karena investasi datang nomor satu, weekend warga Jabar keluar semua untuk belanja healing atau berwisata jadi ini luar biasa. Provinsi lain masih banyak lemah kita sudah kuat,” katanya.
Dalam kegiatan ini sendiri, lanjut Gubernur Jabar, terbagi ke dalam dua kelompok, yakni kelompok profesional dan komunitas. Ia berpesan kepada kelompok komunitas yang mengikuti acara ini agar gema dari ajang Cycling de Jabar bisa mengguncang komunitas pesepeda se-Indonesia.
“Ini jalur yang paling baik dan yang paling keren menurut saya. Sebagai gubernur yang suka momotoran juga sudah saya buktikan ini mah segala rupa ada. Mau lihat sawah ada, air terjun kelewat, mau lihat bukit, gunung, laut. Jalannya lurus, mau ngabret kecepatan kaya di landasan pacu bisa, pokoknya lengkap,” ucapnya.
Senada dengan apa yang disampaikan oleh Gubernur Jabar, salah satu peserta asal Bandung, Tata, mengatakan bahwa pemandangan atau view yang disuguhkan sepanjang perjalanan menurutnya “oke banget”, dan ia berharap ajang Cycling de Jabar ini bisa rutin digelar.
“Kesan-kesannya luar biasa sih yah, jadi yang pertama selain dari view nya oke banget, terus dari sisi jalanan juga bersih, terus tanjakannya juga wow,” tandasnya.
Cycling de Jabar 2022 akan berlangsung selama dua hari yakni dari 27-28 Agustus 2022 dengan garis start di Geopark Ciletuh, kemudian finis etape 1 di Pantai Rancabuaya dan etape 2 atau titik akhirnya di Alun-Alun Paamprokan, Kabupaten Pangandaran.
Para peserta akan menempuh jarak sejauh 367,5 kilometer dan melewati beberapa wilayah di Jabar bagian selatan seperti Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran.
(Dede Banteng)