Garut – Pewaris Padjadjaran,
Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Garut menggelar Musyawarah Cabang Muscab) Ke-IV untuk memilih ketua yang baru. Dalam Muscab itu, kepala Desa Sukalaksana Kecamatan Samarang Kabupaten Garut, Oban Sobana terpilih menjadi ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Garut periode 2022 – 2027, yang bertempat di Hotel Santika, Rabu (20/7/2022).

Oban Sobana terpilih dengan raihan suara sebanyak 218 suara, sementara lawannya Asep Sofyan Kepala Desa Mulyasari Bayongbong raih 161 suara dan suara tidak sah sebanyak 6 suara. Sosok itu adalah Kepala Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang yang sebelumnya juga terpilih untuk kedua kalinya pada Pilkades Desember lalu.
“Atas dukungan kawan – kawan saya dipilih, mereka menaruh harapan agar Apdesi di Kabupaten Garut bisa untuk menjembatani kemajuan Pemerintahan Desa dalam pemetaan potensi desa masing – masing,”tuturnya.

Ditemui selesai pemilihan, Oban Sobana mengungkapkan, salah satu langkah pertama yang akan diambil untuk kemajuan Desa – desa yang ada di Kabupaten Garut dalam waktu dekat akan mendirikan sekretariat Apdesi untuk mengumpulkan para Kepala Desa agar bisa sharing dalam melakukan pemetaan potensi desa masing – masing.
Terpilihnya menjadi ketua Apdesi Oban Sobana, akan memberikan bimbingan kepada para Kepala Desa bagaimana strategi hingga seperti desa Sukalaksana banyak meraih sejumlah penghargaan ditingkat Nasional.
Oban berharap, semua desa yang ada di Kabupaten Garut bisa memiliki produk unggulan, karena semuanya juga mempunyai potensi besar untuk digali.
Salah satu unggulan Desa Sukalaksana adalah desa wisata Ciburial yang sukses ia bangun dan mendapat penghargaan peringkat ke tiga di tingkat lomba desa wisata nasional serta juara ke satu lomba desa brilian oleh Kementerian pariwisata dan kreatif serta hingga terkenal di mancanegara.
“Awal pembangunan dimulai dari sejak 2010 dengan modal 10 Juta berangkat dari potensi desa yang ada menyajikan seadanya tidak neko – neko,” katanya.
“Jadi tidak terlalu berlebihan atau yang susah untuk membangun wisata, karena banyak potensi disetiap desa bisa dikembangkan sebenarnya,” ungkapnya. (T.Wirama)