Pameungoeuk Garut, Pewaris Padjadjaran
Kecamatan Pameungpeuk Kabupqten Garut peringati hari santri yang ke-6 yang di selenggarakan di alun-alun Pameungpeuk dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Adapun acara tersebut di hadiri oleh Forkopimcam Kec. Pameungpeuk, Sekmat pameungpeuk Drs.Yusup Firdaus, beserta para Kasi, MUI Kecamatan Pameungpeuk, KAU, para kepala Desa, tokoh Ulama, para santri sekecamatan Pameungpeuk, ormas, dan pondok Pesantren yang ada di wilayah kecamatan Pameungpeuk.

Sekmat Pameungpeuk Drs. Yusuf Firdaus memimpin sebagai inpekstur upacara yang membacakan sambutan mentri agama melalui keputusan presiden Nomer 22 tahun 2015 telah menetapkan tanggal 22 oktober sebagai hari santri, “Penetapan 22 oktober merujuk pada tercetusnya Resolusi Jihad yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.” Ujarnya.
“Resolusi Jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 Nopember 1945 yang kita di peringati sebagai hari pahlawan, sejak di tetapkan pada Tahun 2015, setap tahun kita rutin menyelenggarakan peringatan hari santri dengan tema yang berbeda untuk peringati hari santri tahun 2021 ini mengakat tema Santri Siaga Jiwa Raga, maksud tema santri siaga jiwa raga adalah bentuk pernyataan sikap santri indonesia agar selalu siap menyerahkan jiwa dan raga untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia dan mewujudkan perdamaian dunia.” Imbuhnya.

Lanjut Yusup Firdaus, tema santri jiwa raga menjadi sangat penting dan relevan di era pandemi COVID 19 seperti sekarang ini, di mana kaum santri tidak boleh lengah dalam menjaga protokol kesehatan 5M+1D ( memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas dan Doa).
“Hal ini juga perlu diperhatikan oleh masyarakat Indonesia pada umumnya agar tetap menyiagakan jiwa serta raganya demi kepentingan bangsa Indonesia terutama dalam rangka bersama-sama untuk bangkit dari dampak pandemi COVID 19, kita patut mengapresiasi pengalaman beberapa pesantren yang berhasil melakukan upaya pencegahan pengendalian dan penanganan atas dampak COVID 19. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa pesantren juga memiliki kemampuan untuk menghadapi pandemi COVID 19 di tengah berbagai keterbatasan fasilitas yang di milikinya, modal utamanya adalah tradisi kedisiplinan dan sikap kehati-hatian yang selama ini di ajarkan oleh para pemimpin pesantren (Kiayi/nyai) kepada santri-santrinya, tidak lupa bahwa keteladanan mereka berkontribusi untuk mendorong para santri bersedia ikut vaksin yang saat ini sedang di programkan oleh pemerintah, “Terangnya.
Di akhir acara terlihat dalam pantauan Sekmat Pameungpeuk mengadakan acara pelepasan kontingen kafilah PORSADIN FKDT Pameungpeuk yang akan di lombakan di Kecamatan Bayongbong Kabupten Garut. (Dede banteng).