Garut, Pewwris Padjadjaran
Pada hari minggu tanggal 16 mei 2021 pukul 07.30 WIB telah terjadi laka laut yang mengakibatkan 4 orang terbawa arus ombak Pantai Sayang Heulang Desa Mancagahar Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut Jawa Barat.
Keempat korban kecelakaan laut tersebut salah seorang hilang dan di perkirakan meninggal dunia, sedangkan 3 orang korban berhasil selamat.
Adapun identitas korban yang hilang dan di perkirakan meninggal dunia bernama Jajang Nurjaman umur 17 th Alamat Jalan Margawati kp Suka Negla Rt.02 Rw.04 Desa Suka Negla Kecamatan Garut Kota, adapun korban yang berhasil selamat adalah 1. Adam Adiansah umur 21th, 2. Iman Nurjaman umur 18th, 3. Farid Nugraha umur 17th ketiga korban yang selamat beralamatkan di jalan Margawati kp Suka Negla Desa Suka Negla Kecamatan Garut Kota.
Menurut salah seorang tokoh masyarakat yang kebetulan berada di tempat kejadian Aep Saepudin menuturkan bahwa, “Kronologis kejadian sekitar pukul 07.30 wib ke 4 orang sedang berenang di wilayah pantai Sayangheulang dan pada saat berenang ke 4 orang tersebut tidak mematuhi larangan dan tidak mengetahui ada gulungan ombak besar yang menyeret ke 4 orang tersebut di karenakan cuaca dan keadaan air laut kurang bersahabat sehingga mengakibatkan ke 4 orang terseret 3 orang bisa di selamatkan dan 1 orang belum di ketemukan dan masih dalam pencarian.” Ungkapnya.
“Kejadian tersebut telah di tindak lanjuti di tempat kejadian oleh para aparat setempat diantaranya dari Polsek pameungpeuk, Koramil pameungpeuk, Kompepar, Polairud, Masyarakat Sayangheulang, pihak korban dan masyarakat setempat.” Imbuh Aep menambahkan.
Sementara korban yang belum di ketemukan masih dalam pencarian semua pihak dan 3 orang korban selamat masih berada di pantai Sayangheulang dan dalam pemeriksaan tim medis.
Masih menurut Aep berharap “Kedepan semua bisa mengoptimalkan fungsi Balawista, dan dinas terkait yang dalam hal ini Dinas Parawisata harus membuat perubahan terhadap kelembagaan yang ada di objek wisata serta harus sesuai fungsinyan mulai dari Kompepar, Balawista, dan keberadaan Sapta pesona wisata harus betul di fungsikan.” Pungkasnya. ( Dede Banteng).