Kab, Bandung, PPJ
Bencana banjir yang belakangan kerap melanda kawasan kecamatan Rancaekek dan Majalaya di Kabupaten Bandung, lalu Kecamatan Jatinangor, Tanjungsari, Pamulihan dan Cimanggung di Kabupaten Sumedang menyisakan kesedihan dan kesusahan warga masyarakat di 6 Kecamatan dari dua Kabupaten tersebut.
Banjir bandang yang datang secara mendadak tersebut diketahui akibat turunnya hujan dengan intensitas tinggi mengguyur dengan deras di kawasan pegunungan yang diketahui keberadaannya sudah mulai berganti dari pohon yang hijau menjadi tumbuhan “genting – genting perumahan” dan galian yang tak teratur. Ungkapan ini dilontarkan oleh Sekretaris Jenderal Lembaga Swadaya Masyarakat Pemantau Kinerja Pemerintah Pusat dan Daerah (LSM – PEMUDA), Ungkap Marpaung, ketika ditemui di kantor Sekretariat Pusat LSM – PEMUDA, Jalan Soekarno Hatta 580 Bandung. Dikatakan Ungkap, banjir di kawasan tersebut akan terus terjadi dan tak akan pernah selesai. “Pasalnya, coba kita tengok kawasan gunung Geulis Kecamatan Jatinangor dan kecamatan Cimanggung yang dahulunya kawasannya begitu hijau, saat ini telah berganti menjadi tumbuhan genting – genting perumahan yang terus tumbuh dengan merajalela. Sungguh miris, bagaimana cara Dinas Lingkungan Hidup dan instansi terkait lainnya dalam memberikan izin perumahan di kawasan tersebut tanpa memikirkan tata kelola AMDAL nya.” urai Ungkap. “Seharusnya Dinas atau Instansi terkait bersama para pengusaha memikirkan AMDAL nya dulu, dengan pemikiran, bagaimana bila terjadi turun hujan yang deras dan bentuk drainase agar tidak menimbulkan banjir. Kalau ada kemungkinan dengan pembangunan yang dilaksanakan akan menimbulkan bencana banjir, jangan dikeluarkan dong izin membabat gunung jadi perumahan.” tambahnya mengimbuhkan.
“Kalau sudah terjadi banjir begini, siapa yang akan bertanggung jawab? Semuanya diam, rakyat yang sengsara dan menderita kehilangan harta benda bahkan bukan mustahil sampai hilang nyawa.” tegas Ungkap.
Masih menurut Ungkap, seluruh elemen masyarakat tentunya perlu memantau permasalahan yang ada karena permasalahan banjir dan kerusakan ekosistem ini sebenarnya sudah tergolong serius dan semestinya mendapat penanganan yang lebih baik demi kemaslahatan masyarakat umum, khususnya di wilayah – wilayah yang berpotensi terdampak.
“Saya tegaskan, kami akan memantau terus keberadaan proyek maupun pembangunan yang dilakukan di wilayah berpotensi banjir dan terindikasi merusak lingkungan ini. Bahkan kami sudah memutuskan untuk meneliti lebih jauh permasalahan yang terjadi dengan menyusun laporan ke Dinas terkait dan ke Kementerian terkait, seperti Kementerian PUPR, Perhubungan, dan lainnya.” terang Ungkap.
Sampai dengan berita ini diturunkan, PPJ masih berusaha untuk meminta tanggapan dari Pejabat terkait di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang, namun belum ada yang membalas.
Selanjutnya menurut tokoh masyarakat yang juga calon Kepala desa No urut 4 untuk desa Mekargalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Arip Saepuloh mengatakan bahwa, banjir bandang yang melanda kawasan Mekargalih, Sayang dan Dangdeur Rancaeekek kita harus melihat sumber banjir yang melanda wilayah ini karena kalau dilihat dari banjir tersebut kita bisa melihat air tersebut membawa lumpur dan tidak seperti banjir biasanya, nah kita harus meminta Pemerintah Sumedang untuk meneliti dari awal mula banjir dari hulu ke hilir tersebut kenapa membawa muatan lumpur baru akan ketemu penyebabnya, apa dari kawasan hijau yang dibabat atau dari apa ini perlu pengkajian dan penelusuran lebih cermat.
“Kita harus melihat sumber banjir yang melanda wilayah ini karena kalau dilihat dari banjir tersebut kita bisa melihat air tersebut membawa muatan lumpur dan tidak seperti banjir biasanya, nah kita harus meminta Pemerintah Sumedang untuk meneliti dari awal mula banjir dari hulu ke hilir tersebut kenapa membawa muatan lumpur baru akan ketemu penyebabnya, apa dari kawasan hijau yang dibabat atau dari apa ini perlu pengkajian dan penelusuran lebih cermat.”Ungkap Arif disela kegiatan memberikan bantuan kepada warga yang terkena musibah banjir.
Ditempat terpisah Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir, S.T, M.M,, Kapolres Sumedang AKBP Dwi Indra Laksmana serta jajaran dari Dinas BPBD Sumedang telah meninjau korban banjir yang melanda kawasan Gunung Tanjung aliran sungai Citarik dan berjanji akan menata kembali aliran sungai tersebut supaya bisa mengantisipasi bencana banjir tersebut tidak terulang. (RED)