Cilacap, PPJ
Seorang Warga Negara Asing dari Negara China yang tengah berada di Cilacap, Jawa Tengah, terjangkit penyakit dengan gejala flu batuk dan demam yang mirip terkena virus Corona.
Wanita WNA tersebut merupakan anak dari seorang Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Wuhan, China, yang bertugas di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap.
“Perempuan tersebut tiba di Cilacap bersama ayah dan ibunya pada 22 Januari 2020 lalu, yang mengalami batuk, pilek dan rasa lemas,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Pramesti Griana Dewi ketika diwawancarai oleh awak media.
Pramesti mengatakan, sebelumnya TKA Tiongkok tersebut cuti dan pulang ke Wuhan, pada 28 Desember 2019, kemudian pada 21 Januari 2020, TKA tersebut kembali ke Indonesia dengan istri dan anaknya tetapi, keluarga tersebut berangkat ke Indonesia tidak bersamaan, kedua orang tuanya berangkat dari Wuhan, sedangkan anaknya berangkat dari Shanghai yang bersepakat bertemu di Bandara Soekarno Hatta dan bersamaan berangkat melanjutkan perjalanan ke stasion Purwokerto yang akan di jemput oleh sopir perusahaan.
Tetapi, pada Minggu 26 Januari, WNA perempuan asal China tersebut mengalami demam, pilek, batuk, lemas, yang mirip dengan gejala serangan virus Corona.
Laporan tersebut lantas ditindaklanjuti oleh Dinkes Cilacap dengan verifikasi dan pengecekan epidemologi. Selanjutnya, observasi akan dilakukan di RSUD Margono, Purwokerto.
Pramesti mengemukakan, Dinkes hingga saat ini belum bisa memastikan apakah WNA Tiongkok tersebut terjangkit virus Corona. Sebab, kesimpulan baru akan diperoleh setelah dilakukan pengecekan laboratorium dan serangkaian observasi oleh tim RSUD Margono.
“Kini kondisinya sudah membaik, suhunya 36,5 derajat, sedikit batuk dan pilek, sedikit lemas,” ucapnya.
WNA China yang mengalami gejala mirip terjangkit virus Corona ini akan diisolasi di RSUD Margono dan TKA PLTU Cilacap dan istrinya, hanya menjalani rangkaian observasi dan cek laboratoriun hasilnya kami belum bisa menyimpulkan bahwa dia terkena virus Corona karena masih menunggu dari tim RSUD Margono,” Imbuhnya.
Pramesti memastikan thermal scaner atau pengukur suhu tubuh di Pelabuhan Tanjung Intan siap dioperasikan untuk mengantisipasi virus Corona yang belakangan mewabah di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Petugas Klinik Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tanjung Intan juga telah menyiapkan diri dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Kementerian Kesehatan.
“KKP sudah ada ya. Otomatis thermal scaner juga disiapkan,” katanya.
Menurut dia, risiko menjangkitnya virus Corona dari Pelabuhan Tanjung Intan tetap ada, meski operasional pelabuhan ini lebih banyak dermaga angkutan barang, namun kru kapal berasal dari berbagai negara, termasuk dari Tiongkok.
“Mungkin jumlahnya memang tidak sebanyak pelabuhan penumpang. Tapi harus tetap diwaspadai,” kata Pramesti.
Selain pemeriksaan kru atau anak buah kapal (ABK) Tim epidemologi Dinkes Cilacap bekerja sama dengan KKP juga bakal memeriksa TKA China di PLTU Cilacap dan keluarganya, mulai Selasa (28/1/2020).
Pemeriksaan akan difokuskan ke TKA China yang beberapa waktu terakhir ini pulang ke China, atau berhubungan dengan penduduk China.
Dia mengklaim, Dinkes telah berkoordinasi dengan manajemen PLTU untuk mengetahui jumlah dan biodata TKA China.
“Kami tim dari Dinas Kesehatan sudah kontak dengan manajemen PLTU Karangkandri itu, dan sudah mendapat data jumlah pekerja asing di sana, terutama yang telah melakukan perjalanan ke China atau berinteraksi dengan penduduk atau pun masyarakat China,” Pungkasnya. (Sumargi)
Gadis China Diisolasi di RS Margono Cilacap Jateng Karena Diduga Terjangkit Virus Corona
RELATED ARTICLES