INDRAMAYU- Pewaris Padjadjaran.
Apa yang Anda mimpikan sendiri hanyalah mimpi. Mimpi yang dimimpikan bersama adalah kenyataan”. – John Lenon_. Sepenggal kalimat tersebut nampaknya benar-benar ingin diwujudkan oleh semua desa yang ada di Kecamatan Kedokanbunder.
Ya, semua desa di Kecamatan Kedokanbunder bermimpi untuk menjadi desa digital (lebu digital). Bukan hanya sekedar mimpi, kini mimpi itu secara bertahap mulai direalisasikan pada tahun 2022 ini.
Camat Kedokanbunder, Atang Suwandi menjelaskan, desa digital di Kecamatan Kedokanbunder sudah diawali oleh Desa Cangkingan sebagai pelopor desa digital pada tahun 2019 lalu. Kini 6 desa lainnya memiliki mimpi yang sama yaitu mewujudkan desanya sebagai desa digital.
Untuk mewujudkan mimpinya tersebut, lanjut Camat, pada tahun 2022 ini semua desa telah memiliki anggaran untuk pengembangan desa digital / lebu digital. Anggaran tersebut diperuntukan bagi membangun website desa, pembayaran internet, hingga untuk membangun infrastruktur jaringan lainnya.
“Secara bertahap pada tahun 2022 ini kita menuju semua desa di Kecamatan Kedokanbunder menjadi desa digital,” kata Camat Atang.
Atang menambahkan, selain Desa Cangkingan yang telah memiliki website desa lainnya yaitu Desa Jayalaksana. Sementara untuk 5 desa lainnya yang ada di Kecamatan Kedokanbunder segera dilakukan pembuatan.
“Alhamdulillah para kuwu di Kecamatan Kedokanbunder memiliki komitmen yang kuat untuk mengembangkan desa digital atau lebu digital sebagai salah satu program unggulan Bupati Indramayu,” katanya.
Selain mengembangakan desa digital, Kecamatan Kedokanbunder juga terus memaksimalkan program ‘Kawasan Digital’ yang merupakan program dari Provinsi Jawa Barat.
Sementara itu Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Indramayu, Tati Rahmawati sangat mengapresiasi langkah dari Kecamatan Kedokanbunder dan desa-desa yang bergerak cepat untuk mewujudkan desa digital/lebu digital.
“Apa yang tengah dilakukan oleh Kecamatan Kedokanbunder sangat luar biasa. Kini desa digital atau lebu digital menular ke desa-desa lainnya,” kata Tati pada kegiatan monitoring pembangunan lebu digital di aula Kecamatan Kedokanbunder. ( Nur 17 )