TEGAL, Pewaris Pajajaran.
Malam sabtu kemarin (24 /12/21) di halaman kampus UPS kota Tegal telah berlangsung perhelatan sastra yang digagas oleh para inisiator jebolan Fakultas Bahasa dan Sastra UPS Tegal.
Nursidik alias Senksonk dan Imron Rosadi SPd. bukan nama yang asing di kampus UPS kota Tegal, hampir semua kegiatan seni sastra lahir dari ide dan gagasannya.
Dalam pantauan malam sabtu kemarin alam seperti dihipnotis jadi terang benderang saat beberapa aktor satu persatu membaca sajak sajak karya WS Rendra jika Henry Yetus Siswono yang pernah nyentrik di bengkel teater Rendra membacakan Orang orang Rangkasbitung, kini Apito Lahire malah tampak ngebyak seperti burung prenjak, ia membacakan Pelacur Pelacur Jakarta Bersatulah, adapun mitos Andika membacakan Kangen dan Memanage Rembulan, Lebar Penyair Brebes seperti biasa melakukan performer art, tentang pengalaman empirisnya membaca sajak Rendra.
Acara diskusi sebagai inti kegiatan malam itu menampilkan pembicara utama Dr.Tri Mulyono M.Pd. dan Yono Sartono dramawan Tegal yang juga Ketua Dewan Kesenian Kota Tegal, sedangkan pembicara pembanding adalah Drs H. Atmo Tan Sidik serta Diah Setyawati sastrawan Tegal sahabat almarhum Ken Sutedja dan WS Rendra.
Sementara itu Henry Terus Siswono memperkuat pernyataan pernyataan pembicara dan peserta diskusi karena ia punya kesaksian bergaul dan pernah aktif di tahun 2006 sampi dengan 2007 dibengkel Teater Rendra di Cipayung Depok.
Diskusi malam itu ditutup dengan tembang dan tarian spontan Wahyu Ranggati disusul respon seniman kota Tegal yang kian kompak dan penuh persahabatan. (Nur 17/Nurdibyo).