Garut, PPJ
Ditengah merebaknya bencana penyebaran Virus Corona atau yang dikenal dengan sebutan Pademi covid 19 yang kini tengah melanda dunia bahkan banyak negara yang melakukan system lockdown, lalu Negara kita Indonesia khususnya di wilayah Jabodetabek kini menerapkan sistem Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) yang merupakan salah satu cara memutus mata rantai penyebaran virus tersebut yang begitu cepat dalam penularannya yang telah banyak penderitanya yang meninggal dunia.
Berkaca dari banyaknya wilayah yang terkonfirmasi positif terkena infeksi yang disebabkan oleh virus corona tersebut maka, tak ketinggalan untuk Desa Singajaya, Kecamatan Singajaya Kabupaten Garut dalam mengantisipasi penyebaran virus tersebut telah membentuk team gugus tugas percepatan penanganan covid 19 yang terdiri dari Babinsa, Babinkamtibmas, Tokoh Masyarakat bahkan Karang Taruna se Kecamatan Singajaya bersatu padu memberikan pengarahan kepada warga masyarakat untuk bisa menerapkan social distarcing.
Menurut kepala desa Singajaya Dade Sukmawan Syam ketika diwawancarai mengatakan bahwa, walaupun didaerah Singajaya khususnya belum ada ODP, ataupun PDP apalagi yang positif copid 19 kami bersama elemen masyarakat desa bertidak cepat untuk mengantisipasi penyebaran copid 19 dengan mengadakan penyemprotan disinpektan kesetiap tempat Beribadah/ Masjid, pemukiman warga bahkan ke kantor kantor intansi yang sering dikunjungi warga, acara penyemprotan tersebut sekaligus mengadakan pembagian masker secara gratis kepada semua warga didesa Singajaya.
“ Desa Singajaya khususnya memang belum ada ODP, ataupun PDP apalagi yang positif copid 19, namun kami bersama elemen masyarakat desa bertidak cepat untuk mengantisipasi penyebaran copid 19 dengan mengadakan penyemprotan disinpektan kesetiap tempat Beribadah/ Masjid, pemukiman warga bahkan ke kantor kantor intansi yang sering dikunjungi warga, acara penyemprotan tersebut sekaligus mengadakan pembagian masker secara gratis kepada semua warga didesa Singajaya.” Ujarnya.
Dade menambahkan sebagai kepala desa bersama sama masyarakat bertidak cepat karena sangat hawatir setelah mengetahui ada sebagian warga nya yang mudik dari perantauan bahkan kedatangannya berasal dari wilayah yang berjona merah seperti Bogor, Tangerang dan DKI Jakarta.
Dirinya berharap wabah covid 19 ini cepat berakhir di negeri kita ini sehingga kondisi Negara kita ini bisa normal kembali dan terbebas dari pandemic covid 19 ini pungkasnya. (Ahmad joel)