Kab. Bandung, Pewaris Padjajaran
Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) dan rehabilitasi ruang kelas juga perpustakaan yang menyerap anggaran cukup besar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) di SDN Sindangsari04, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, belakangan ini tuai sorotan. Pasalnya, dalam pengerjaannya diduga asal-asalan.
Akibatnya banyaknya dugaan, bahwa pembangunan itu dilakukan secara asal-asalan. Bahkan, untuk rehabilitasi ruang kelas pun terkesan hanya menguntungkan diri pribadi saja, dan bukan untuk kepentingan pendidikan. Hal ini terlihat, bahwa dalam pengerjaan Rehabilitasi Ruang kelas SDN Sindangsari04 Paseh, banyak dugaan yang tidak mengacu pada RAB yang telah ditetapkan.
Diketahui, pembangunan Rehabilitasi Ruang Kelas yang dinilai tidak sesuai RAB itu, dikerjakan oleh CV Ziola Pratama dengan anggaran sebesar Rp194.827.380 dengan lama pekerjaan 60hari kalender kerja.
Hal ini terlihat dari bagian atap Ruang Kelas yang satunya lagi tidak diturunkan dan tidak dibongkar, hanya Kusen-kusen yang di bongkar dan keramik tidak ada yang diganti,” ujar sumber (warga sekitar), yang namanya tidak mau disebutkan
Sumber (warga sekitar) menambahkan “Jika melihat dari proses pengerjaan rehabilitasi SD Negeri Sindangsari04 yang hanya diganti plafon dan pengecatan saja, sangatlah tidak ironis. “Karena dengan total nilai kontrak yang lumayan besar, seharusnya cukup untuk mengganti keramik yang kini masih terlihat kusam menggunakan kramik lama”. Ujarnya.
Sementara itu pelaksana lapangan saat akan dikonfirmasi Media Cetak Oline Pewaris Padjajaran ” Tidak ada di tempat, dan pekerja tidak tahu apa-apa saya cuma disuruh kerja saja”.
Melihat kondisi rehabilitasi yang terkesan asal-asalan itu, sudah seharusnya pihak Dinas Pendidikan Kab. Bandung bertanggung jawab atas persoalan tersebut, dan ini anggaran DAK yang selayaknya dipergunakan sebaik mungkin.
Kurangnya pengawasan dari Disdik Kabupaten Bandung perihal pengerjaan rehabilitasi ruang kelas, seakan memberikan peluang kepada pihak ke 2 untuk mengerjakan secara asal. Mereka tidak peduli dengan kualitas pekerjaan, yang penting adanya keuntungan yang cukup besar. (Egi Bp)