Majalengka, Pewaris Padjadjaran
Sebagai bagian dari gebrakan 100 hari kerja, Bupati Majalengka Eman Suherman bersama Wakil Bupati secara resmi meluncurkan Program Ngalayan Bakti dan Satset untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Acara peluncuran ini berlangsung di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majalengka, Senin (10/3).
Eman menyampaikan, pelayanan kesehatan tak cukup hanya dengan keahlian dan akreditasi, melainkan attitude juga harus berubah.
“Ini bagian dari curhatan publik yang kepada saya. Ternyata tidak cukup, ilmu saja dikuasai, keahlian dikuasai, kalau attitude-nya tidak dimiliki. Saya ingatkan, mereka bukan tidak tahu, hanya saya mengingatkan, yang namanya orang datang ke rumah sakit, itu kan berbagai macam persoalan dibawa oleh dia,” ucap Eman Suherman didampingi Wakil Bupati Majalengka, Senin (10/3).
Fasilitas dan pelayanan kesehatan dilingkungan Pemkab Majalengka kerap kali dikeluhkan oleh masyarakat yang tidak sedikit beralih ke fasilitas kesehatan milik swasta.
Kondisi yang terjadi itu, kian menjadi perhatian serius Eman Suherman dalam pembenahan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Majalengka.
“Sering ada curhatan soal pelayanan di RS Majalengka, Cideres, Talaga. Saya akui mereka sudah punya akreditasi paripurna, tapi kalau petugasnya judes, tetap saja publik kecewa,” ungkapnya.
Eman Suherman juga mengingatkan bahwa rumah sakit bukan sekadar tempat berobat, tapi juga ruang pelayanan yang bersifat humanis.
Kegelisahan hal itu, menjadi catatan penting. Pasalnya, Bupati Majalengka selain memantau melalui aplikasi juga pihaknya telah menyiapkan tim khusus dalam perbaikan hal tersebut.
“Saya mantau. Saya punya tim untuk melihat bagaimana ini berjalan baik atau tidak,” tegasnya.
Tak hanya pengaduan secara resmi yang terdapat di Rumah Sakit atau UPTD kesehatan, Eman Suherman juga mengakui dirinya sebanyak 24 jam membuka laporan masyarakat.
“Siapa pun yang masih mengalami pelayanan buruk, laporkan ke saya. Bisa lewat media sosial atau langsung,” pungkasnya.(A.Kurniawan)