INDRAMAYU – Pewaris Padjadjaran.
Ratusan ibu-ibu yang merupakan nasabah BPR Karya Remaja menangis di ruang Rapat DPRD Indramayu, Selasa (11/4/2023).
Sejumlah anggota DPRD Indramayu yang menemui mereka pun tak kuasa menahan tangisnya. Ruangan itu pun banjir air mata.
Ratusan nasabah BPR Karya Remaja itu kembali mendatangi DPRD Indramayu. Tujuan mereka masih tetap sama, yakni meminta pengembalian uang simpanannya.
Tangis mereka baru pecah ketika Ketua DPRD Indramayu, Syaefudin, baru saja tiba di ruangan tersebut setelah menemui Bupati Indramayu, Nina Agustina.
Syaefudin menjelaskan ada dua poin dalam keputusan tersebut. Yang pertama uang nasabah aman. Namun perihal pengembalian, belum ada titik temu.
“Sampai saya pulang tadi hasilnya sama, belum ada keputusan (tentang pengembalian simpanan),” ungkap Syaefudin.
Para nasabah yang datang itu sebelumnya sudah diberi pandangan tentang kedudukan nasabah dan masalah yang membelit BPR Karya Remaja.
Mereka diberi pandangan bahwa masalah hukum soal debitur nakal terpisahkan dari hak para nasabah. Bahkan ada juga pandangan tentang penyertaan modal atau dana talangan.
Namun tangis itu pecah ketika mengetahui tidak pastinya pengembalian dana nasabah. Pasalnya berbagai kebutuhan membelit, apalagi menjelang lebaran.
Seperti Ibu Mega dengan 5 orang anak, yang selama 5 tahun menabung di BPR- KR dengan mengumpulkan setiap harinya hasil dari jualan di tabungkan untuk kebutuhan anak- anaknya sekolah
“Padahal kami ingin uang kami sendiri, bukan uang siapa-siapa,” ungkap salah satu nasabah dengan diiringi isak tangis yang memilukan ( Nur 17 )