Bekasi, Pewaris Padjadjaran
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pelita Bangsa, yang ditempatkan di Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, mengadakan sebuah program penting yaitu Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SDN Sukadanau 01. Program ini merupakan salah satu wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam mendukung dunia pendidikan dasar, dengan tujuan menumbuhkan minat baca dan menulis sejak dini. “Kami percaya literasi adalah fondasi utama bagi perkembangan anak-anak, sehingga kegiatan ini kami jadikan prioritas selama KKN berlangsung,” ungkap ketua KKN saat ditemui, Jumat (29/8).

Kegiatan gerakan literasi ini diawali dengan pembiasaan membaca buku 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai. Para mahasiswa KKN bersama guru-guru sekolah mendampingi siswa dalam memilih buku bacaan yang sesuai dengan usia dan minat mereka. “Awalnya banyak siswa yang terlihat enggan, tetapi setelah dibiasakan, mereka mulai menantikan kegiatan membaca ini,” ujar salah satu mahasiswa KKN.
Selain membaca rutin, mahasiswa KKN juga menghadirkan pojok baca di beberapa kelas. Pojok baca ini dilengkapi dengan rak sederhana berisi kumpulan buku bacaan mata pelajaran, fiksi maupun nonfiksi. Keberadaan pojok baca membuat siswa lebih mudah mengakses buku tanpa harus menunggu jam perpustakaan. “Pojok baca adalah langkah kecil, tetapi dampaknya besar. Anak-anak bisa membaca kapan pun mereka mau,” kata seorang guru SDN Sukadanau 01.

Untuk mengasah keterampilan menulis, mahasiswa KKN menyelenggarakan lomba menulis cerita pendek dan puisi. Kegiatan ini menjadi sarana bagi siswa untuk menuangkan imajinasi serta pengalaman mereka ke dalam bentuk tulisan. Salah seorang siswa kelas IV menuturkan, “Saya senang ikut lomba menulis karena bisa bercerita tentang liburan saya. Kalau tulisan saya bagus, dipajang di majalah dinding sekolah.” Hal ini menunjukkan bahwa siswa mulai berani mengekspresikan diri melalui tulisan.
Tidak hanya itu, mahasiswa KKN juga mengadakan kegiatan mendongeng interaktif. Dalam kegiatan ini, siswa tidak hanya mendengarkan cerita, tetapi juga diajak untuk menceritakan kembali isi dongeng dengan gaya mereka sendiri. “Mendongeng membantu anak-anak melatih daya ingat, kemampuan berbicara, sekaligus menumbuhkan rasa percaya diri,” ujar salah satu anggota KKN yang menjadi pendongeng.
Respon positif datang dari para guru yang merasa terbantu dengan kehadiran mahasiswa KKN. Mereka menilai bahwa program literasi yang digagas mahasiswa mampu menghidupkan suasana belajar di sekolah. “Kami sangat berterima kasih, karena kegiatan ini membuat anak-anak lebih semangat. Ada perubahan nyata dari yang tadinya sulit diajak membaca, kini mereka berebut untuk meminjam buku,” ungkap seorang guru kelas.
Para orang tua siswa juga merasakan dampak positif dari program literasi ini. Mereka menilai anak-anak lebih rajin membaca di rumah, bahkan mulai menulis cerita sederhana di buku tulis. “Biasanya anak saya lebih sering main gawai, sekarang dia sering minta dibelikan buku bacaan. Ini perubahan yang membanggakan,” tutur salah satu wali murid dengan penuh apresiasi.
Selain menumbuhkan minat baca dan menulis, program ini juga melatih keterampilan abad 21, seperti berpikir kritis, kreatif, dan komunikatif. “Kami ingin literasi tidak hanya sebatas membaca buku, tetapi juga melatih anak-anak agar bisa berpikir dan berkomunikasi lebih baik. Literasi adalah bekal penting untuk masa depan mereka,” jelas Koordinator KKN.
Kepala Sekolah SDN Sukadanau 01 memberikan apresiasi tinggi terhadap mahasiswa KKN yang telah membantu sekolah dalam mengembangkan budaya literasi. “Kegiatan ini memberi warna baru bagi sekolah kami. Kami berharap budaya membaca dan menulis ini terus dijaga meski program KKN telah selesai,” ucap Kepala Sekolah.
Sebagai kesimpulan, Gerakan Literasi di SDN Sukadanau 01 yang digagas oleh mahasiswa KKN telah berhasil menciptakan suasana belajar yang lebih hidup, membangkitkan minat baca, dan mendorong kreativitas menulis siswa. Kolaborasi antara mahasiswa, guru, orang tua, dan siswa menjadi bukti bahwa gerakan literasi dapat berjalan sukses apabila dilakukan bersama-sama. “Jika budaya literasi ini terus ditanamkan, generasi muda akan tumbuh menjadi insan yang cerdas, kritis, dan siap menghadapi tantangan zaman,” pungkas Koordinator KKN. (Red)
Penulis :
Mely Adinda Fikriyah (132210237)
Ikhsan Fauzi Cahyono Pratomo
(132210131)
Heny Oktavia (132210112)
Torik kaddafi (132210033)