INDRAMAYU – Pewaris Padjadjaran.
seluruh Camat di wilayah Kabupaten Indramayu saat ini harus siap ‘ngantor’ di pintu-pintu air. Guna menanggulangi krisis air persawahan. Ini dilakukan sebagai upaya mengamankan distribusi air agar bisa masuk ke areal pesawahan yang ada di wilayah desa dan kecamatan masing- masing.
Distribusi air irigasi dengan menggunakan sistem gilir giring harus mendapatkan perhatian semua pihak termasuk keterlibatan TNI dan Polri.
Sebagai bukti komitmen terhadap sektor pertanian dan sistem gilir giring, 31 Camat di Kabupaten Indramayu harus mengamankannya dengan mendatangi langsung pintu air untuk memastikan bahwa aliran air masuk ke wilayahnya.
Bahkan, beberapa camat juga harus bermalam di pintu air berbaur bersama aparat lainnya dan dibantu masyarakat.
Camat Cantigi Winaryo mengatakan, untuk memastikan air bisa masuk ke wilayah Cantigi dirinya harus mengamankan sampai ke wilayah Lohbener. Camat Anjatan Rory Firmansyah dan Plt. Camat Sukra Mulya Setiawan bahkan harus mendatangi langsung ke pintu air Salam Darma yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Subang.
Camat Krangkeng Suminta dan Camat Kedokan Bunder Atang Suwandi harus mendatangi langsung pintu air Kali Kapur sebagai pintu pembagi irigasi di Indramayu Timur. Sedangkan Camat Sindang Suyitno langsung monitoring irigasi yang masuk ke sawah-sawah petani.
Bupati Indramayu Nina Agustina menegaskan, pihaknya semakin menaruh perhatian terhadap sektor pertanian dan patut berbangga dengan yang dilakukan oleh semua pihak di Kabupaten Indramayu.
Menghadapi dampak El Nino saat ini, lanjut Nina, manajemen pengelolaan air harus ditingkatkan dengan melibatkan lintas sektoral.
“Jika di lapangan ditemukan mafia air segeralah melapor ke pihak berwajib,” tegas Nina ketika menjadi Inspektur Upacara pada 17 Agustus 2023 beberapa waktu lalu. ( NUR 17 )