Pewaris Padjajaran Kabupaten Bandung,
pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) dan rehabilitasi ruang kelas yang menyerap anggaran cukup besar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) di SMP Muhamadiyah Majalaya Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Dalam pengerjaannya diduga asal-asalan.
Akibatnya banyaknya dugaan, bahwa pembangunan itu dilakukan secara asal-asalan. Bahkan, untuk rehabilitasi ruang kelas pun terkesan hanya menguntungkan diri pribadi saja, dan bukan untuk kepentingan pendidikan. Hal ini terlihat, bahwa dalam pengerjaan Rehabilitasi Ruang kelas SMP Muhamadiyah Majalaya, banyak dugaan yang tidak mengacu pada RAB yang telah ditetapkan.
Diketahui, pembangunan Rehabilitasi Ruang Kelas yang dinilai tidak sesuai RAB itu, dikerjakan oleh Cv Bhakti Inayah dengan anggaran sebesar Rp145.557.000 dengan lama pekerjaan 45 hari kalender kerja.
Hal ini terlihat dari bagian atap Ruang Kelas tidak diturunkan dan tidak dibongkar, hanya Kusen-kusen yang di bongkar dan keramik tidak ada yang diganti,” ujar sumber (warga sekitar), yang namanya tidak mau disebutkan
Sumber (warga sekitar) menambahkan “Jika melihat dari proses pengerjaan rehabilitasi SMP Muhamadiyah Majalaya yang hanya diganti plafon sebagian dan pengecatan saja, sangatlah tidak ironis. “Karena dengan total nilai kontrak yang lumayan besar, seharusnya cukup untuk mengganti keramik yang kini masih terlihat kusam menggunakan kramik lama”. Ujarnya
Sementara itu pelaksana lapangan saat akan dikonfirmasi Media Cetak Oline Pewaris Padjajaran ” Tidak ada di tempat, dan pekerja tidak tahu apa-apa saya cuma disuruh kerja saja”.
Melihat kondisi rehabilitasi yang terkesan asal-asalan itu, sudah seharusnya pihak Dinas Pendidikan Kab. Bandung bertanggung jawab atas persoalan tersebut, dan ini anggaran DAK yang selayaknya dipergunakan sebaik mungkin.
Kurangnya pengawasan Komsultan Dan Disdik Kabupaten Bandung perihal pengerjaan rehabilitasi ruang kelas, seakan memberikan peluang kepada pihak ke 2 untuk mengerjakan secara asal. Mereka tidak peduli dengan kualitas pekerjaan, yang penting adanya keuntungan yang cukup besar. (Egi Bp)