Garut Pewaris Padjadjaran.
Karena lama menunggu datangnya perbaikan gedung sekolah dari pihak pemerintah, namun kondisi ruang kelas sangat memprihatinkan dan rawan ambruk, akhirnya seluruh orang tua siswa secara bersamaan, bergotong royong memperbaiki bagian atap ruang kelas secara swadaya.

Ditemui beberapa orang tua murid di sela sela kegiatan gotong royong mengatakan,”Sejak beberapa tahun yang lalu sekolah ini di gabungkan atau di merger, pasalnya jumlah siswa disekolah tersebut dibawah 100 orang, namanya SDN 3 Sukanagara yang beralamat di Kampung Cimedang Desa Sukanagara. Kemudian di Kp Girimukti ada bangunan sekolah dengan nama SDN 4 Sukanagara, lalu kedua sekolah tersebut muridnya mengalami penurunan setiap tahun ajaran,”tutur Mulyana salah seorang dari orang tua siswa.

Masih menurut Mulyana, setelah terus berkurang jumlah siswanya, akhirnya kedua sekolah itu di gabungkan menjadi satu sekolah yakni menjadi SDN 3 Sukanagara sampai sekarang, namun saat ini bangunan sekolah diketahui sangat membahayakan bagi para siswa dan guru ketika sedang berlangsung Kegiatan Belajar Mengajar, dan kalau tiba- tiba bangunan atap nya roboh apa lagi sekarang hampir setiap hari turun hujan,” Ungkap Mulyana yang di amini orang tua yang lainnya. ( Iwan Setiawan ).