Bandung, PPJ
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Cimahi baru saja menggelar Pameran Hasil Karya Peserta Didik dan Start Up Bisnis Tahun 2020 pada 5-6 Desember 2020. Kegiatan tersebut merupakan implementasi dari penerapan program Sekolah Pencetak Wirausaha. Sebanyak 19 siswa dan 1 alumni yang wirausahanya sudah berkembang, mengikuti kegiatan tersebut.
Kepala SMKN 1 Cimahi, Daud Soleh menyatakan, ada banyak siswa SMKN 1 Cimahi yang sudah aktif berwirausaha. Namun, guna menerapkan protokol kesehatan di masa adaptasi kebiasaan baru, pihaknya membatasi 20 peserta saja yang bisa mengikuti pameran.
Ia menjelaskan, sebagai sekolah pencetak wirausaha, pihaknya menerima bantuan dari Direktorat SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) sebesar Rp50 juta. Dana tersebut ia gunakan untuk meningkatkan kompetensi siswa di bidang kewirausahaan.
“Pada prosesnya, lima siswa kami juga berhasil mengikuti pameran kewirausahaan di Direktorat SMK dan mendapat poin tinggi,” tuturnya saat dihubungi, Senin (7/12/2020).
Hal tersebut menjadi bukti bahwa meski di masa pandemi, siswa tidak kehilangan semangatnya untuk terus belajar dan berkreativitas. “Ini adalah bukti keseriusan kami untuk melaksanakan tugas dan fungsi selaku pendidik yang tak henti mengajak dan memotivasi siswa untuk terus belajar, belajar, dan belajar,” ungkapnya.
Lebih jauh, Daud pun mengapresiasi seluruh guru yang responsif. Sehingga, usai ditetapkannya sebagai sekolah pencetak wirausaha, SMKN 1 Cimahi langsung membuat rangkaian kegiatan kewirausahaan.
Salah seorang peserta pameran, Reva Maulida Zein memiliki produk kewirausahaan yang cukup kreatif. Ia membuat produk costumized roll film keychain (gantungan kunci berbentuk rol film) bernama “Serendipity Film”.
Berbeda dari gantungan kunci rol film lain, produknya ini memungkinkan konsumen mencetak foto secara custom. “Karena, kalau gantungan aja kurang menarik. Jadi, saya coba kasih foto supaya menarik,” ujar siswa jurusan produksi film dan program televisi tersebut.
Ada dua jenis produk yang ia jual, yakni gantungan tanpa foto dengan harga Rp15rb/buah dan gantungan dengan foto (Rp35rb per buah).
Ia mengatakan, ide awalnya ini berasal dari ayahnya yang merupakan penjual barang antik di Pasar Cikapundung. Mulai berbisnis sejak Oktober 2002, Reva sudah menghasilkan omzet sebesar Rp2 juta. Pembelinya datang dari berbagai kota, mulai dari Cimahi, Bandung, Jakarta hingga Surabaya.
“Alhamdulillah, pejualan tak terpengaruh di masa pandemi, malah naik,” ucapnya. (Zakaria).