Kab.Bandung, Pewaris Padjadjaran.com
Pemilihan Ketua MUI Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung dilaksanakan di Mesjid Besar Rancaekek, yang dihadiri Muspika Kecamatan Rancaekek, Kepala KUA Rancaekek, perwakilan MUI dari Kabupaten Bandung, dua orang perwakian MUI desa yang ada di Rancaekek serta lima Ormas Islam yang hadir dalam memberikan hak pilihnya diacara pemilihan ketua MUI tersebut.
Dalam Pemilihan Ketua MUI Rancaekek ini ditunjuk tujuh Calon Ketua yang diajukan namun akhirnya mengerucut menjadi tiga calon ketua yaitu, 1. Ustadz Uwoh memiliki dua suara, Ir. Elan Jaelani empat suara dan Syaepudin satu suara, jadi yang berhak menjadi Ketua MUI Kecamatan Rancaekaek dengan perolehan suara terbanyak adalah Ir. Elan Jaelani.

Ketua MUI Kecamatan Rancaekek yang terpilih Ustad Ir. Elan Jaelani ketika diwawancarai awak media PPJ terkait Muscam yang di adakan hari ini mengatakan, Dirinya mengucapakan terimakasih dan syukur Alhamdulillah kepada semua elemen masyarakat baik dari perwakilan MUI yang terdiri dari 13 Desa dan 1 Kelurahan, juga kepada Ormas Islam yang ada di kecamatan Rancaekek untuk memimpin MUI yang ada di Rancaekek dan tentunya kepercayaan ini merupakan amanah yang harus dipikulnya dengan sebaik baiknya serta dirinya mengharapkan kerja sama yang baik dengan semua pengurus MUI di wilayah Kecamatan Rancaekek.
“Saya mengucapakan terimakasih dan syukur Alhamdulillah kepada semua elemen masyarakat baik dari perwakilan MUI yang terdiri dari 13 Desa dan 1 Kelurahan, juga kepada Ormas Islam yang ada di kecamatan Rancaekek untuk memimpin MUI yang ada di Rancaekek dan tentunya kepercayaan ini merupakan amanah yang harus dipikulnya dengan sebaik baiknya serta saya mengharapkan kerja sama yang baik dengan semua pengurus MUI di wilayah Kecamatan Rancaekek.”Tuturnya singkat.

Selanjutnya Drs. H. Juhana S.Ag M.P.di dari kepala Urusan Agama Kecamatan Rancaekaek menambahkan, “Saya ucapakan syukur Alhamdulillah khususnya kepada semua lapisan masyarakat, juga kepada Ormas Ormas Islam yang ada di Kecamatan Rancaekaek setelah terpilihnya ketua umum MUI yang baru untuk tingkat kecamatan Rancaekek (Ir.Jaelani untuk masa bakti 2020 s/d 2025), dan dirinya meminta untuk yang tidak terpilih harus bisa legowo karena pemilihan ini dilaksanakan secara demokrasi dengan harapan kepengurusan yang terpilih sekarang ini kedepannya bisa membawa Organisasi ini lebih baik lagi dan bersinergi antara MUI dan tentunya dengan unsur Pemerintah daerah.” Ujarnya.
“Insya Alloh tidak akan pincang kalau memang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pengurus MUI sekarang ini itu diantaranya, terkait dengan belum adanya kantor MUI Rancaekek hal ini tentu saja satu harapan yang utama dari semuanya karena lembaga ke MUI an ini supaya bisa bekerja melaksanakan tugas tugasnya dengan baik dengan mempunyai fasilitas yang memadai dalam hal ini kantornya.”Imbuh Huhana menambahkan.
“Untuk tahap selanjutnya kami akan berkoordinasi dengan lembaga lain yang terkait yang mudah mudahan disamping swadaya umat yang dikoordinir oleh MUI nya sendiri bisa kreatif dan inovatif tentu saja kita akan berkoordinasi dengan MUI tingkat kabupaten juga dengan Bupati, dan sudah pasti koordinasi juga dengan Muspika Kecamatan Rancaekaek, “ Pungkasnya.

Lalu Camat Rancaekaek Baban Banjar M.Si mengungkapkan,”Saya sangat berterimakasih dengan adanya para calon yang ingin mencalonkan menjadi ketua MUI Kecamatan Rancaekaek, bahkan sampai ada tujuh calon dan ini sangat bagus untuk sebuah demokrasi, dan siapapun nantinya yang terpilih menjadi ketua MUI tidak ada masalah dan saya tidak punya kepentingan apa apa yang paling penting dengan terpilihnya ketua baru ini bisa menjadikan umat Islam di kecamatan Rancaekek ini lebih bergairah lagi dalam pelaksanaan kegiatan kegiatan keagamaan, juga lebih terarah, lebih terbina dan bisa beradaptasi juga berintegrasi dengan Pemerintahan, sehingga dapat berkolaborasi antara Umaroh dan Ulama jadi jangan sampai berbenturan tapi harus bersinergis.” Katanya.
Lanjut Baban, terkait keinginan adanya kantor Majelis Ulama Indonesia Kecamatan Rancaekaek itu sebetulnya bagus hanya yang menjadi masalah apakah lahannya ada terus apa anggaran biayanya dapat di anggarkan dari kegiatan anggaran keagamaan atau dari Pemda ya kita kan belum tahu karena selama ini belum ada kantor sendiri untuk MUI Rancaekek, seandainya lahannya ada nanti kita mengajukan anggarannya, Sementara ini kita belum berunding dengan pihak MUI nya juga KUA selaku Pembinanya, biar kita bisa menampung aspirasi masyarakat, dan yang sebetulnya kita bisa saja menyisihkan tempat dan anggarannya, dan kedepan nanti kita harus rundingkan dulu, “Pungkas Camat mengahiri pembicaraannya kepada para awak media yang mewawancarainya. (Deri Achonx)