Beranda Priangan Timur Pangandaran Sambil Menunggu Data Disamakan, PSBB Di Kabupaten Pangandaran Dilanjutkan

Sambil Menunggu Data Disamakan, PSBB Di Kabupaten Pangandaran Dilanjutkan

Pangandaran, Pewaris Padjadjaran.com

Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Pangandaran akan terus dijalankan, demikian disampaikan Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata usai mengikuti Rapat Evaluasi Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Provinsi Jawa Barat, yang digelar oleh Pemprov Jabar melalui video conference. Sabtu, 16/5/2020.

Rapat dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil, diikuti oleh seluruh Bupati / Walikota Se – Jawa Barat.

” PSBB kita lanjutkan, karena ada hari raya, takut mudik terlalu lama diperpanjang”, ujarnya yang disadur dari laman resmi pemkab Pangandaran.

 Untuk memutuskan apakah kedepanya nanti perlu diperpanjang lagi atau tidak, tentu itu memerlukan hasil pengkajian yang benar-benar tepat sehingga dalam pengambilan keputusan pun akan tepat pula.
“Kita penuhi dan pantau data dulu biar kajian ilmiahnya benar, biar nanti kita bisa mengambil keputusan yang tepat, kalau betul kita zona merah, maka kami akan mengambii langkah seperti zona merah, tetapi kalau kita zona hijau bukan zona merah, saya kira ini tentu kurang tepat, tentu saya ingin membetulkan data dulu bersama tim kami dengan tim dari Jabar untuk mendapat satu kajian yang tepat”, ungkap Bupati.

Kegiatan rapat sendiri menurut Gubernur Jawa Barat adalah dalam rangka evaluasi PSBB yang diberlakukan di Jawa Barat.
” Hari ini kami akan memaparkan evaluasi ilmiah terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar baik di Bodebek, Bandung Raya dan Se – Provinsi Jawa Barat”, ujar Gubernur Jabar.

Lanjutnya dari pelaksanaan vicon ini, merupakan momen yang sangat penting karena hasil dari pertemuan ini kita akan ambil keputusan bagaimana meniindaklanjuti proses selanjutnya.

“Seperti kita ketahui bahwa PSBB di Bodebek sudah diperpanjang sesuai situasi, kemudian Bandung Raya dan sisanya selesai dihari rabu depan dan kita mendapati sebuah hasil yang akan di sampaikan nanti, dimana hasil dari evaluasi ilmiah ini akan menjadi dasar keputusan apakah akan melanjutkan PSBB di level Kabupaten/Kota masing masing atau ada penyesuaian-penyesuaian”, ujarnya.

Iapun menyampaikan bahwa secara umum tren Jabar membaik

“Saya ucapkan terimaksaih kepada semua pemimpin daerah yang sudah jaga gawang melakukan sinkronisasi terkait apa yang kita kerjakan, sehingga kita di Jawa Barat bisa satu frekuensi “, katanya.

Namun menurutnya covid-19 ini berpengaruh pada bidang ekonomi masyarakat 
“Darurat kesehatan ini seperti yang kita ketahui sudah masuk ke darurat ekonomi juga, sehingga kita harus membuat sebuah ukuran bagaimana mengendalikan ekomomi ditengah pandemi ini “, ungkapnya.

Iapun menyampaikan bahwa banyak zona yang memang perlu penanganan serius dan ada pula zona yang hijau, yang tentu saja penanganannya akan berbeda.
“Saya punya kecendrungan kalau kita petakan permasalahan covid juga tidak merata, sehingga setelah minggu depan perlakuan kita terhadap zona-zona yang tidak ada kasus mungkin tidak bisa disamakan lagi dengan yang ada kasus, sehingga zona yang tidak ada kasus itu mungkin ada pertimbangan khusus, dengan melakukan kebijakan kewaspadaan atau  PSBB nya dilevel yang lebih kecil bukan di level Kabupaten/Kota, tetapi di level desa dan kelurahan karena dari 100 persen desa tidak semua kondisinya sama”, paparnya. (Ateng Jaelani)

RELATED ARTICLES

Dalam Rangka HUT RI Ke 79 Desa Pameungpeuk Launcing Lingkungan Bersih ,Desa Bersih Sampah

Garut- Pewarispadjadjaran. Dalam rangka HUT RI Ke79 Desa Pameungpeuk launching lingkungan bersih, Desa bersih sampah.Acara tersebut di isi dengan bermacam pelombaan dari mulai lomba karnaval...

Sertijab Kepala SMKN 2 Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya

Tasikmalaya, Pewaris Padjadjaran Bertempat di Aula SMKN 2 Cipatujah Kabupaten Tasik,pada Selasa 3/09/2024 telah berlangsung serah terima jabatan Kepala Sekolah,dari Plt Eka Rochman ,S.Kom kepada...

Garut Resmikan Program Irigasi Perpompaan dan Rumah Burung Hantu, Atasi Masalah Sawah Kering

Garut, Pewaris Padjadjaran Dinas Pertanian Kabupaten Garut meluncurkan program Pemanfaatan Irigasi Perpompaan dan Rumah Burung Hantu (RUBUHA) untuk mendukung Perluasan Area Tanam (PAT) di Kelompok...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Kamal Anggota DPRD Subang diwakili Keluarga Ucapkan Permohanan Maaf, Jika Ada Perkataan Yang Menyinggung Awak Media

Subang, Pewaris Padjadjaran Tentunya atas nama Kamal saya memohon maaf jika ada kata -kata yang menyinggung perasaan rekan -rekan media atas pernyataan di Chanel YouTube...

Ketua DPD Api geram Atas pernyataan anggota DPRD Subang

Subang, Pewaris Padjadjaran Ketua DPD APPI Geram atas staitment di chanel Youtube milik Anggota Dewan dari Partai Golkar Dapil 1 Kab. Subang Akan dibawa karanah...

Dalam Rangka HUT RI Ke 79 Desa Pameungpeuk Launcing Lingkungan Bersih ,Desa Bersih Sampah

Garut- Pewarispadjadjaran. Dalam rangka HUT RI Ke79 Desa Pameungpeuk launching lingkungan bersih, Desa bersih sampah.Acara tersebut di isi dengan bermacam pelombaan dari mulai lomba karnaval...

Diduga Ada Pengaturan Tender, LSM PEMUDA Datangi Kantor Sekwan DPRD Provinsi Jawa Barat

Bandung, Pewaris Padjadjaran Sejumlah masa dari LSM PEMUDA mendatangi Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat memprotes terkait proyek Pembuatan Gedung Pusat Kebugaran di DPRD Provinsi Jawa...

adapazarı escort Eskişehir escort bayan