Sumedang, PPJ
Kunjungan Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum di damping Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir, S.T, M.M, Bupati Bandung H. Dadang M Naseer SH, S.IP Kapolres Sumedang AKBP Dwi Indra Laksmana, Dandim 0610/Sumedang Letkol Arh Novianto Firmansyah S.e.,M.Tr dan Camat Cimanggung Herry Harjadinata bersama sama meninjau ke kawasan pabrik Kahatex di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, terlihat dalam pantauan didampingi Bupati Sumedang menyatakan permasalahan banjir dan kemacetan di wilayah pabrik PT. Kahatex Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang, akan diselesaikan akhir tahun 2020.
“Menindak lanjuti tentang banjir di kawasan pabrik PT.Kahatex itu progresnya sudah ada dan proyek pembuatan sungai yang melintasi kawasan tersebut sedang dikerjakan namun belum bisa dioperasikan, karena kewenangannya ada di pemerintah pusat yakni Kementerian PUPR,” Ujar Wagub kepada para awak media saat meninjau pabrik Kahatex, Rabu (12/2/20).
“ Rencananya pembukaan saluran sungai yang baru itu akan dilakukan pada Oktober 2020 dan selain pembuatan sungai yang baru, pekerjaan normalisasi sungai dengan cara pengerukan dan pelebaran terhadap Sungai Cikijing.” Imbuhnya.
“Lalu terkait dengan kemacetan di depan pabrik Kahatex diakibatkan oleh banyaknya karyawan yang menyeberang jalan pada jam masuk dan pulang karyawan rencananya akan dibuatkan jembaan penyebarangan orang (JPO) yang baru, karena JPO yang lama sudah roboh,” Ungkapnya.
Masih menurut Uu, selain JPO, pihak Kahatex sendiri sudah membuat empat pintu masuk di depan pabrik dan tiga pintu masuk lainnya di belakang pabrik namun pintu baru ini pun belum dibuka karena masih menunggu perizinan dari Pemprov Jabar.
Dirinya pun akan segera menggelar rakor dengan pihak Kahatex, Pemkab Sumedang untuk membereskan permasalah banjir dan kemacetan di sekitar Kahatex ini, dan pada kesempatan itu juga Wagub mengimbau agar semua pihak tidak mengkambinghitamkan perusahaan yang kerap dituding menyebabkan banjir dan kemacetan.
“Kita juga perlu mendorong perusahaan atau industri bisa terus maju dan berkembang, karena bagaimanapun kita membutuhkan investasi. Namun kita juga harus mengurangi dampak negatif dengan adanya perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah kawasan ini.” Pungkasnya. (Ramdan/Adun)